Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Sabtu, 28 September 2013

Dampak Pornografi Bagi Semua Kalangan

Dampak pornografi terhadap kesehatan secara lahir (kesehatan otak) maupun kejiwaan
Pornografi sudah mewabah dengan berbagai fasilitas teknologi yang mudah dan sangat mudah untuk didapatkan seperti televisi, internet, gameonline, kontes – kontes kecantikan bahkan dalam prosmosi beberapa produk tidaklah menarik kalau tidak ada unsur pornografi. Berikut beberapa dampak pornografi bagi semua golongan baik bagi anak muda maupun suami isteri dari beberapa pakar bidang kesehatan berbagai sumber (okezone, detik.com, Republika.co.id)
Mengapa gambar porno perlu diwaspadai? Bagaimana sebetulnya otak merespons gambar-gambar porno? Dr Judith Reisman, pakar neuroscience yang juga presiden Institut Edukasi Media, California, AS, menyatakan bahwa ilmu saraf mutakhir (neuroscience) mengantarkan manusia mengungkap secara detail.
Kajian neuroscience, kata Reisman, membuktikan sebuah image yang menggetarkan emosi, serupa gambar porno, memicu sebuah reaksi biokimia yang kuat pada otak. Reaksi ini bersifat instan, kata Reismen, namun meninggalkan jejak ingatan permanen pada memori. ''Sekali saja cairan zat kimia saraf tercipta, maka ia akan sulit bahkan tidak mungkin dihapus,'' paparnya. ''Ada semacam fenomena 'sabotase otak' yang aneh,'' lanjutnya.
Bagaimana sabotase terjadi? Riset Reisman menunjukkan, ketika sebuah image tertangkap mata --meski image itu hanya melintas 3/10 detik-- dan tersambung ke otak, maka secara alami otak akan mengalami perubahan struktural, lantas merekamnya menjadi memori.
''Sejatinya, kita terus mengembangkan 'otak baru' (new brain) pada setiap pengalaman visual yang kita alami,'' papar dia. ''Gambar porno adalah image yang amat kuat. Ia meninggalkan ingatan yang kuat karena tekanan hormon libido, dan berpotensi memicu ketagihan,'' lanjut Reisman.
 Psikiater yang guru besar pada Universitas Princeton, Jeffrey Satinover, MS MD mengatakan kemajuan neuroscience mengantarkan manusia modern untuk mampu mengetahui bahwa proses alami pada seseorang dengan kecanduan heroin sama persis dengan orang kecanduan gambar porno. ''Yang berbeda cuma medianya,'' papar dia.
Mary Anne Layden, direktur Program Psikopatologi dan Trauma Seksual, University Pennsylvania, AS, menyatakan gambar porno adalah masalah utama pada kesehatan mental penduduk dunia saat ini. ''Ia tak cuma memicu ketagihan yang serius, tapi juga pergeseran pada emosi dan perilaku sosial,'' papar dia.
Layden menyamakan pornografi dengan kokain: memicu ketagihan yang akut. Berdasarkan pemotretan melalui positron emission tomography (PET), kata Layden, terlihat jelas bahwa seseorang yang tengah menikmati gambar porno mengalami proses kimia dalam otak sama dengan orang yang tengah mengisap kokain.
Layden menambahkan, tak satu pun data yang memperlihatkan keuntungan mengonsumsi gambar-gambar porno. ''Andai pornografi membuat sehat, maka saat ini seharusnya kita jauh lebih sehat. Namun, yang ada adalah sebaliknya,'' lanjut dia.
 Ia mengumpulkan bukti bahwa pecandu pornografi cenderung mengalami ejakulasi prematur atau disfungsi ereksi dalam kehidupan seks nyatanya. Kata Layden, terlalu lama bercengkerama dengan fantasi seks non-alami, seperti cyberspace sexs, membuat mereka mengalami kesulitan ketika mesti berhadapan dengan manusia nyata
Selain itu Film porno dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan otak kita, seperti yang di nyatakan ahli bedah syaraf dari Rumah Sakit San Antonio Amerika Serikat, Donald L. Hilton Jr, MD. Berikut penjelasannya.
Dalam seminar mengenai dampak pornografi terhadap kerusakan otak di Jakarta, ahli bedah syaraf dari Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat, Donald L. Hilton Jr, MD mengatakan bahwa adiksi (kecanduan) mengakibatkan otak bagian tengah depan yang disebut VentralTegmental Area (VTA) secara fisik mengecil.


“Pornografi
menimbulkan perubahan konstan pada neorotransmiter dan melemahkan fungsi kontrol. Ini yang membuat orang-orang yang sudah kecanduan tidak bisa lagi mengontrol perilakunya,” kata Hilton serta menambahkan adiksi pornografi juga menimbulkan gangguan memori. Kondisi itu, tidak terjadi secara cepat dalam waktu singkat namun melalui beberapa tahap yakni kecanduan yang ditandai dengan tindakanimpulsif, ekskalasi kecanduan, desensitisasi dan akhirnya penurunan perilaku.
“Dan kerusakan otak akibat kecanduan pornografi adalah yang paling berat, lebih berat dari kecanduan kokain”

12 fatamorgana tentang pornografi yang terlanjur tercipta secara tidak sengaja
oleh otak kita sebagai berikut :
1.   Pornografi memberi makan pada “keinginan mata” dan “keinginan daging” yang tidak akan pernah terpuaskan. Pornografi hanya akan membuat ‘penontonnya’ minta tambah, tambah, dan tambah lagi.
Dengan mudah, pornografi memperbudak orang akan nafsunya dan membuka pintu terhadap segala jenis kejahatan seperti kemarahan, penyiksaaan, kekerasan, kepahitan, kebohongan, iri hati, pemaksaan, dan keegoisan. Kekuatan tersembunyi dibalik pornografi akan menunjukkan dirinya pada saat orang yang sudah terlibat berusaha menghentikan kebiasaannya. Tanpa bantuan, biasanya orang itu tidak berdaya untuk lepas.

2.   Pornografi membuat cara berpikir seseorang menjadi penuh dengan seks semata. Pikiran seks akan menguasai alam bawah sadar mereka. Gambar berbau seks akan melekat pada otak mereka, sehingga pada saat seseorang memutuskan untuk berhenti melihat pornografi-pun, gambar-gambar yang pernah ia lihat dimasa lalu akan bertahan sampai beberapa tahun bahkan selama-lamanya.
3.   Pornografi menjadi ajang promosi terhadap praktik seksual yang menyimpang. Contohnya, situs porno internet biasnya terhubung dengan situs porno yang lebih progresif seperti homoseks, pornografi anak, seks dengan hewan, perkosaan, seks dengan kekerasan dan lainnya.
Ini akan membuat orang-orang tertentu terganggu secara mental dan tertantang untuk mencoba. Dengan demikian, makin banyaklah perilaku seks menyimpang di masyarakat.
4.   Pornografi membuat seseorang terpicu untuk lebih suka melayani diri sendiri dibanding orang lain. Masturbasi/onani adalah contohnya. Ini adalah tindakan pemenuhan nafsu pribadi yang bisa membuat seseorang sulit menerima dan membari cinta yang sebenarnya pada orang lain. Pornografi biasanya membuat orang kecanduan masturbasi/onani.
5.   Pornografi akan membawa seseorang terhadap penggunaan waktu danuang dengan sangat buruk. Sedikit ada waktu luang atau uang lebih, akan dihabiskan untuk memuaskan hawa nafsunya.
6.   Dengan sering melihat situs porno atau membeli film/majalah porno, orang-orang tersebut mendukung perkembangan industri pornografi yang biasanya dikelola oleh “kejahatan terorganisir” yang mencari dana dengan cara haram.
7.   Terbiasa melihat pornografi akan merusak hubungan orang tersebut dengan lingkungannya, dalam hal ini keluarga atau orang-orang terdekatnya. Pada hubungan pacaran, hubungan yang berkembang menjadi tidak sehat. Orang yang terlibat pornografi akan menyalahkan kekasihnya pada tindakan-tindakan seksual yang mereka lakukan. Padahal masalah itu terdapat pada pribadinya sendiri, dan pasangannya adalah si ‘korban’. Pada pasangan yang telah menikah, ini akan memicu ketidakpuasanseksual dan praktik seksual yang menyimpang sehingga mengarah ke arah ketidakharmonisan keluarga, bahkan perceraian.
8.   Dalam banyak kasus, pornografi membuat seseorang kehilangan daya kerjanya. Yang tadinya aktif dan kreatif bisa menjadi tidak fokus dalam pekerjaan.
9.   Pornografi dapat merusak hubungan seksual dengan pasangan karena terbiasa membayangkan orang lain dalam hubungan seksual. Imajinasi adalah salah satu efek pornografi yang sangat kuat. Nilai dan kemurnian seksual sesungguhnya menjadi rusak.
10.                Melihat pornografi akan membuat seseorang menjadi sering berbohong. Orang yang terikat pornografi akan menyimpan kebiasaannya ini sebagairahasia, sehingga dengan berbohong ia dapat menyembunyikan rasa malunya dan menghindari kritik dari lingkungannya. Kemanapun ia pergi, ia akan cenderung memakai ‘topeng’.
11.                Pornografi akan membawa seseorang pada konsekuensi spiritual yang serius. Tekanan dan kebingungan akan memenuhi hidupnya. Pornografi membawa kekuatan jahat yang akan mengontrol dan mendominasi pemirsanya. Sekali saja seseorang melihat pornografi, itu akan membawanya semakin dalam. Nilai moral yang benar makin lama makn pudar, sehingga timbul standar ganda yang membingungkan.
12.                Pornografi akan membuat seseorang mempercayai semua kebohongan yang ditawarkan oleh pornografi sendiri

Banyak orang yang mengabaikan dampak pornografi, padahal efek negatifnya lebih besar daripada narkoba dalam hal merusak otak. Tak hanya itu, pecandu pornografi juga lebih sulit dideteksi ketimbang pacandu narkoba," ujar Dr Mark B. Kastlemaan, pakar adiksi pornografi dari USA, dalam acara 'Seminar Eksekutif Penanggulangan Adiksi Pornografi' di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Senin (27/9/2010).
Menurut Dr Mark, pornografi dapat menyebabkan kerusakan pada lima bagian otak, terutama pada Pre Frontal Corteks (bagian otak yang tepat berada di belakang dahi). Sedangkan kecanduan narkoba menyebabkan kerusakan pada tiga bagian otak.
Kerusakan bagian otak ini akan membuat prestasi akademik atau prestasi kerja menurun, orang tidak bisa membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, mengambil keputusan dan berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali impuls-impuls. Bagian inilah yang membedakan manusia dengan binatang.
Pada pecandu pornografi, Dr Mark menjelaskan, otak akan merangsang produksi dopamin dan endorfin, yaitu suatu bahan kimia otak yang membuat rasa senang dan merasa lebih baik. Dalam kondisi normal, zat-zat ini akan sangat bermanfaat untuk membuat orang sehat dan menjalankan hidup dengan lebih baik. Tapi dengan pornografi, otak akan mengalami hyper stimulating (rangsangan yang berlebihan), sehingga otak akan bekerja dengan sangat ekstrem kemudian mengecil dan rusak.
"Pada dasarnya orang yang kecanduan pornografi merasakan hal yang sama dengan pecandu narkoba, yaitu ingin terus memproduksi dopamin dalam otak. Tapi pecandu pornografi bisa memenuhi 'kebutuhan' barunya itu dengan lebih mudah, kapan pun dimanapun, bahkan melalui handphone. Akhirnya, ini akan lebih sulit dideteksi dan diobati ketimbang adiksi narkoba," jelas Dr Mark yang juga Kepala Edukasi & Training Officer for Candeo, perusahaan riset, teknologi dan pelatihan untuk penyembuhan adiksi secara online yang berpusat di Amerika Serikat.

Dr Mark mengatakan pornografi merupakan adiksi baru yang tidak tampak pada mata, tidak terdengar oleh telinga, namun menimbulkan kerusakan otak yang permanen bahkan melebihi kecanduan narkoba.
Oleh karena itu, diperlukan suatu pembinaan dan pengawasan dari semua kalangan, khususnya untuk anak-anak, remaja dan dewasa muda, agar bisa terhindar dari bahaya kecanduan baru, yaitu pornografi.
Dampak tambahan pornografi bagi suami isteri
Pornografi dalam bentik video atau dikenal dengan istilah BLUE film tidak selamanya buruk karena bermanfaat bagi pasangan suami-istri yang mengalami masalah seksual. Namun, terlalu sering "menikmati" blue film pun dapat mencederai kesehatan. Berikut beberapa dampak buruk terlalu sering menonton blue film bagi kesehatan yang Okezone dapatkan dari berbagai sumber. 
1.   Kebutaan 
 Hasil riset terbaru menunjukkan bahwa menonton film porno bisa melumpuhkan bagian otak pemroses stimulasi visual. Pasalnya dalam kondisi biasa, menonton film atau melakukan pekerjaan visual lain akan memompa lebih banyak darah ke korteks visual utama. Seorang uroneurolog, Gert Holstege mengatakan, otak lebih fokus pada dorongan seksual dibanding proses visual selama film.
“Anda harus menyadari otak ingin menyisakan sebanyak mungkin energi. Jadi, jika beberapa bagian otak tak butuh fungsi yang lebih tinggi, bagian ini akan dimatikan,” katanya, seperti dikutip Indiansutras.
2.   Perilaku seks tak sehat Efek pornografi pada otak juga disebut "beracun" sebagaimana halnya kokain. Seorang psikolog menyatakan bahwa kontak yang terlalu lama terhadap pornografi merangsang preferensi untuk penggambaran seks berkelompok, praktik sadomasokis, dan kontak seksual dengan hewan.

3.   Aditif
Pornografi juga memicu candu. Banyak orang mendiagnosa diri mereka sebagai pecandu porno setelah membaca buku-buku populer tentang pornografi. 

Sabtu, 21 September 2013

Ulama Banten, Ulama Kharismatik Shekh Nawawi. Adakah penerusnya??

 sumber : http://www.republika.co.id
Indonesia pernah memiliki seorang ulama ternama di jazirah Arab. Ia menjadi imam di Masjidil Haram, mengajar di Haramain, menulis buku yang tersebar di Timur Tengah. Dialah  Syekh Nawawi Al Bantani. Namanya sangat terkenal di Saudi hingga dijuluki “Sayyidul Hijaz”, yakni ulama di kawasan Hijaz.  Kefakihannya dalam agama pun membuatnya dijuluki Nawawi kedua, maksudnya penerus ulama dunia terkenal, Imam Nawawi.


Nama dan gelar lengkap beliau, yakni Abu Abdullah Al-Mu'thi Muhammad Nawawi bin Umar Al-Tanari Al-Bantani Al-Jawi. Ia lahir di Kampung Pesisir Desa Tanara, Kecamatan Tirtayasa, Serang, Banten, 1230 Hijriyah atau 1815 Masehi. Ayahnya, Umar bin Arabi, merupakan seorang ulama di Banten. Bahkan, ada kabar Syekh Nawawi merupakan keturunan Sunan Gunung Jati dari Sultan Banten pertama, Maulana Hasanuddin. Syekh Nawawi juga dikabarakan masih memiliki jalur nasab dari Husein,  cucu Rasulullah.

Sejak kecil, ia dibawah didikan sang ayah. Tak heran jika Nawawi kecil telah terbiasa dengan didikan agama. Tak hanya itu, ayahnya juga mengirimnya kepada temannya yang juga seorang ulama Banten, KH Sahal, dan seorang ulama di Purwakarta, KH Yusuf. Baru, pada usia 15 tahun, Syekh Nawawi pergi ke Arab Saudi. Di tanah kelahiran Islam, ia memantapkan ilmu agamanya. Ulama besar Saudi menjadi gurunya.

Setelah tiga tahun menempa ilmu di Tanah Suci, Syekh Nawawi kembali ke Tanah Air. Tapi, saat pulang, ia tak senang dengan kondisi penjajahan Belanda. Ia kemudian kembali lagi ke Makkah dan menjadi penuntut ilmu. Sejak keberangkatan itu, ia tak lagi pulang ke Indonesia hingga akhir hayat.

Di Makkah, Syekh giat menghadiri majelis ilmu di Masjidil Haram. Hingga, kemudian seorang imam masjid utama tersebut, Syekh Ahmad Khatib Sambas meminta Nawawi untuk menggantikan posisinya. Maka, mulailah Syekh Nawawi menjadi pengajar dan membuka majelisnya sendiri di Masjidil Haram. Murid syekh berdatangan dengan jumlah yang banyak. Bahkan, beberapa di antara muridnya merupakan pemuda asal Indonesia. Salah satu muridnya, yakni KH Hasyim Asy'ari pendiri Nadlatul Ulama (NU).

Syekh Nawawi mengabdikan hidupnya untuk mengajar. Ia pun terkenal giat menulis dan menghasilkan banyak karya. Sampai-sampai, banyak manuskripnya disebarkan bebas kemudian diterbitkan tanpa royalti. Sedikitnya, 34 tulisannya juga masuk dalam Dictionary of Arabic Printed Books. Karya lainnya mencapai seratus buku dari berbagai cabang ilmu Islam.
Di antara bukunya yang terkenal, yakni Tafsir Marah Labid, Atsimar Al-Yaniah fi Ar-Riyadah al-Badiah, Nurazh Sullam, Al-Futuhat Al-Madaniyah, Tafsir Al-Munir, Tanqih Al-Qoul, Fath Majid, Sullam Munajah, Nihayah Zein, Salalim Al-Fudhala, Bidayah Al-Hidayah, Al-Ibriz Al-Daani, Bugyah Al-Awwam, Futuhus Samad, dan al-Aqdhu Tsamin. Tak sedikit dari karya-karyanya yang diterbitkan di Timur Tengah. Universitas Al Azhar Kairo juga pernah mengundang syekh karena karya-karyanya yang digemari kalangan akademisi.

Buku-bukunya memang tersebar di Mesir. Di universitas Islam tertua itu, syekh menjadi pembicara dalam sebuah diskusi ilmiah. Meski tak pernah mengajar di ranah nusantara, syekh menyebarkan ilmu melalui karya kepada  masyarakat Indonesia. Karya-karyanya bahkan menjadi buku wajb di pesantren-pesantren. Bagi komunitas santri, Syekh Nawawi merupakan mahaguru yang banyak memberikan ilmu mengenai landasan beragama. Apalagi, ia juga merupakan guru dari sang pendiri NU. Sehingga, tak sedikit yang menyebut Syekh Nawawi sebagai akar tunjang tradisi intelektual ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut.


Pemikiran

Syekh Nawawi sering kali menyatakan diri sebagai penganut paham Asy'ariyyah dan Maturidiyyah, sebuah paham yang dilahirkan Abu Hasan Al Asyari dan Abu Manshur Al Maturidi. Keduanya merupakan kelompok yang memfokuskan diri pada pembelajaran sifat-sifat Allah. Dari Syekh Nawawi, paham tersebut pun kemudian tersebar di nusantara.


Adapun dalam mazhab fikih, syekh Nawawi memilih mengikuti Imam Syafi'i. Hal ini terlihat dari karya-karyanya dalam ilmu fikih. Syekh Nawawi juga mempelajari ilmu tasawuf dan mengajarkannya. Ia bahkan menulis sebuah karya yang menjadi rujukan utama seorang sufi. Imam Al Ghazali juga banyak memengaruhi pemikiran Syekh Nawawi.



Ulama nusantara ternama internasional ini wafat di Syeib A'li, pinggiran Kota Makkah, pada 25 Syawal 1314 Hijriyah atau 1879 Masehi. Ia kemudian dimakamkan di pemakaman Ma'la. Hingga kini, masyarakat nusantara, terutama masyarakat Banten, selalu memperingati hari wafatnya setiap tahun

Sabtu, 14 September 2013

Sikap Menghadapi Fitnah dan Tiga Penutupnya

Mungkin di antara kita selama hidup pernah difitnah atau dituduh. Ada yang dituduh sebagai pembohong, egois, tidak punya perasaan, pengkhianat, pencuri, dituduh selingkuh, dikatakan zalim, munafik, sesat, atau tuduhan-tuduhan lainnya. Padahal, termasuk zalim, menuduh dan memfitnah orang lain dengan sesuatu yang tidak dilakukannya. Jika Anda dituduh dan difitnah oleh seseorang, padahal Anda yakin tidak bersalah maka ada delapan sikap yang sebaiknya kita lakukan. 
1)    Hendaklah kita cek dan kita pelajari lagi jangan-jangan yang dituduhkan orang lain itu benar. Jika ternyata kita salah, jangan malu dan gengsi mengakui kesalahan dan mengikuti kebenaran. Meskipun, cara orang yang menasihati kita kasar atau mungkin bermaksud tidak baik. 
2)    Memperbaiki ucapan atau tindakan kita yang menjadi penyebab orang memfitnah kita. Misalnya, bendahara masjid dituduh mencuri uang kas disebabkan tidak transparannya laporan keuangan. Maka, hendaknya dibuat laporan yang rapi dan jelas. Jika seseorang dituduh "nakal" karena sering bergaul dengan orang-orang "nakal", selektiflah dalam memilih sahabat. 
3)    Ingatlah akan aib dan dosa kita. Syekh Salim Al Hilali berkata, “Kalau Anda bersih dari kesalahan yang dituduhkan itu, tapi sejatinya Anda tidak selamat dari kesalahan-kesalahan lain karena sesungguhnya manusia itu memiliki banyak kesalahan. Kesalahanmu yang Allah tutupi dari manusia jumlahnya lebih banyak. Ingatlah akan nikmat Allah ini di mana Ia tidak perlihatkan kepada si penuduh kekurangan-kekuranganmu lainnya ….” (Dinukil dari buku Ar Riyaa halaman 68)
4)    Hendaklah kita merenung dan mengevaluasi kesalahan dan dosa-dosa kita. Baik yang berhubungan dengan muamalah antara manusia, maupun dosa-dosa antara kita dengan Allah. Tuduhan dan fitnahan bisa jadi merupakan teguran agar kita kembali dan bertobat kepada Allah. 
5)    Jika kita sabar dan ikhlas, semoga tuduhan dan fitnahan ini dapat mengurangi/menghapus dosa, menambah pahala, dan meningkatkan derajat kita di sisi-Nya.
6)    Doakanlah si penuduh agar Allah memberi petunjuk. Jika memungkinkan, nasihatilah dia secara langsung maupun melalui sindiran agar dia bisa sadar dan bertobat. Maafkan dia, tapi kita boleh membalas untuk suatu kemaslahatan asalkan tidak melampaui batas. (Lihat surah Asy Syuuraa 40-43). Jika terpaksa, doakanlah keburukan untuk si zalim agar ia menjadi sadar dan bertobat.
7)    Shalat istikharah untuk meminta bimbingan Allah cara yang tepat mengklarifikasi atau membela diri. Meladeni dan membantah terkadang justru membuka pintu keburukan untuk kita. Bisa jadi, klarifikasi tanpa menyebutkan tentang tuduhan mengenai dirinya dan tanpa menyebutkan nama penuduh akan banyak memberikan manfaat untuk umat.
8)    Yakinlah musibah tuduhan merupakan kebaikan untuk Anda. Si penuduh yang merugi karena dia telah melakukan kejahatan dan berhak memperoleh azab-Nya. Allah berfirman, “…. Janganlah kamu mengira berita (bohong) itu buruk bagi kamu, bahkan itu baik bagi kamu. Setiap orang dari mereka akan mendapatkan dosa yang diperbuatnya ….” (Surah an Nuur 11).
“Sungguh, orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan baik, yang lengah dan beriman (dengan tuduhan berzina), mereka dilaknat di dunia dan akhirat, dan mereka akan mendapat azab yang besar.” (Surah an Nuur 23). Semoga kita menjadi orang yang takut kepada Allah dengan tidak mudah menuduh orang lain tanpa bukti dan dapat menyikapi dengan bijaksana saat mendapat fitnah
Bentuk masdhar (kata benda) dari lapaz ‘fitnah’ dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak 35 kali dengan berbagai maknanya.
Misalnya, fitnah yang bermakna siksa atau azab di dalam api neraka bagi musuh-musuh Allah (QS.Az-Zariyat [51]: 10-14);  penangguhan siksa dan luput dari pencegahannya ke atas orang yang berbuat zhalim (QS. al-Anbiya [21]:111); dan fitnah yang bermakna ibtila (ujian) dengan dengan kemaksiatan sehingga nampak jelas orang yang taat kepada Allah dengan menjauhi kemaksiatan tersebut. (QS. Al-Baqarah [2]:102).
Dan di antara makna fitnah lainnya yang dijelaskan dalam al-Qur’an adalah ibtila (ujian) dengan kesulitan-kesulitan urusan dunia untuk mengukur tingkat kesabaran seseorang atas takdir yang Allah tetapkan. (QS. al-Hajj [22]: 11). 
Demikian pula sebaliknya, fitnah yang bermakna ujian dengan perkara-perkara yang mubah atau  kenikmatan, seperti firman Allah SWT, “Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya harta-harta dan anak-anak kamu sekalian itu adalah fitnah atau ujian, dan sesungguhnya di sisi Allah adalah pahala yang besar.” (QS. Al-Anfal [8]: 28). 
Dari makna-makna fitnah yang disebutkan dalam al-Qur’an di atas menunjukkan kepada satu pengertian sentral, bahwa kebaikan dan keburukan, kedua-duanya merupakan fitnah, ibtila dan ikhtibar (ujian) bagi  segenap anak Adam.
“Tiap-tiap jiwa yang bernyawa akan merasakan maut (kematian). Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai bentuk fitnah atau cobaan (apakah sabar atau tidak). Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya [21]:35) 
Masalahnya sekarang, bagaimana kita bisa berhasil lolos dan selamat dari segala bentuk ujian yang Allah berikan kepada kita. Ketika Allah menganugerahkan keluarga atau keturunan, maka mampu kita membina, membimbing dan mengawal diri beserta keluarga kita tersebut di jalan Islam yang Allah ridhai sehingga kelak terbebas dari sentuhan api neraka. (QS. At-Tahrim [66]:6)
Ilmu, harta dan kedudukan yang selama ini sudah diperoleh, apakah benar-benar sudah dibingkai dengan nilai-nilai spiritualitas dan ihsaniyah. Dengan kata lain, memfungsikannya di jalan Allah, memberi makan dan pakaian kepada orang-orang miskin, membela kaum lemah, meninggikan agama Allah dan amal-amal kebajikan lainnya.


Rabu, 11 September 2013

Kisah Imam Syafi'i dan Para Pendengki......

Dihikayatkan bahwa ada sebagian ulama terkemuka di Iraq yang merasa dengki dan iri hati terhadap Imam asy-Syafi’i dan berupaya untuk menjatuhkannya. Hal ini dikarenakan keung-gulan Imam asy-Syafi’i atas mereka di dalam ilmu dan hikmah, di samping karena beliau mendapatkan tempat yang khusus di hati para penuntut ilmu sehingga mereka begitu antusias menghadiri majlisnya saja dan merasa begitu puas dengan pendapat dan kapasitas keilmuannya. Karena itu, para pendengki tersebut bersepakat untuk menjatuhkan Imam asy-Syafi’i. Caranya, mereka akan mengajukan beberapa pertanyaan yang rumit dalam ben-tuk teka-teki untuk menguji kecerdasannya dan seberapa dalam ilmunya di hadapan sang khalifah yang baik, Harun ar-Rasyid. Khalifah memang sangat menyukai Imam asy-Syafi’i dan banyak memujinya. Setelah menyiapkan beberapa pertanyaan tersebut, para pendengki tersebut memberi-tahu sang khalifah perihal keinginan mereka untuk menguji Imam asy-Syafi’i. Sang khalifah pun hadir dan mendengar langsung lon-taran beberapa pertanyaan tersebut yang dijawab oleh Imam asy-Syafi’i dengan begitu cerdas dan amat fasih. Pertanyaan-pertanyaan tersebut seperti berikut: 

Para Pendengki (Selanjutnya disebut: PP) :

 Apa pendapatmu mengenai seorang laki-laki yang menyembelih seekor kambing di rumah-nya, kemudian dia keluar sebentar untuk suatu keperluan lalu kembali lagi seraya berkata kepada keluarganya, “Makanlah oleh kalian kambing ini karena ia sudah haram bagiku.’ Lalu dijawab oleh keluarganya pula, “Ia juga haram bagi kami.” (bagaimana hal ini bisa ter-jadi.?-red.,)

 Imam asy-Syafi’i (Selanjutnya disebut: IS):

 Sesungguhnya orang ini dulunya seorang yang musyrik, menyembelih kambing atas nama berhala, lalu keluar dari rumahnya untuk se-bagian keperluan lalu diberi hidayah oleh Allah sehingga masuk Islam, maka kambing itu pun jadi haram baginya. Dan ketika mengetahui ia masuk Islam, keluarganya pun masuk Islam se-hingga kambing itu juga haram bagi mereka.

PERTANYAAN ke –2 PP:

Ada dua orang Muslim yang berakal mi-num khamar, lalu salah satunya diganjar hu-kum Hadd (dicambuk 80 kali-red.,) tetapi yang satunya tidak diapa-apakan. (kenapa bisa demikian.?-red.,)

 IS: Sesungguhnya salah seorang di antara mereka berdua ini sudah baligh dan yang satunya lagi masih bocah (belum baligh).

PERTANYAAN-3 PP: 

Ada lima orang menzinahi seorang wanita, lalu orang pertama divonis bunuh, orang kedua dirajam (dilempar dengan batu hingga mati-red.,), orang ketiga dikenai hukum hadd (cambuk seratus kali-red.,), orang keempat hanya dikenai setengah hukum hadd sedangkan orang kelima dibebaskan (tidak dikenai apa-apa). (Kenapa bisa demikian.?-red.,)

 IS: Karena orang pertama tersebut telah menghalalkan zina sehingga divonis murtad dan wajib dibunuh, orang kedua adalah seo-rang yang Muhshan (sudah menikah), orang ketiga adalah seorang yang Ghairu Muhshan (belum menikah), orang keempat adalah seo-rang budak sedangkan orang kelima adalah seorang yang gila.

PERTANYAAN-4 PP: 

Seorang laki-laki mengerjakan shalat, lalu tatkala memberi salam ke kanan isterinya menjadi ditalak, tatkala memberi salam ke kiri batallah shalatnya serta tatkala melihat ke langit, dia malah wajib membayar 1000 dirham. (kenapa bisa begitu.?-red.,)

 IS: Tatkala memberi salam ke kanan, ia melihat seseorang yang telah ia nikahi isterinya saat dia menghilang (dalam pencarian), maka ketika ia melihatnya (suami lama ister-inya tersebut) sudah hadir, ditalaklah isterinya tersebut dan tatkala menoleh ke arah kirinya, dia melihat ada najis sehingga batal-lah shalatnya, lalu ketika menengadah ke langit, dia melihat bulan sabit telah nampak di sana sementara ia punya hutang sebesar 1000 dirham yang harus dibayarnya pada awal bulan begitu nampak bulan sabit tersebut (karena dia harus membayar hutang tersebut pada awal bulan hijriah-red.,).

PERTANYAAN-5 PP: 

Ada seorang imam melakukan shalat bersama empat orang jama’ah di masjid, lalu masuklah seorang laki-laki dan ikut me-lakukan shalat di samping kanan sang imam. Tatkala imam memberi salam ke kanan dan melihat orang tersebut, maka ia wajib dieksekusi mati sedangkan empat orang yang bersamanya harus dihukum cambuk sedangkan masjid tersebut wajib dihancurkan, (bagaimana bisa demikian.?-red.,)

IS: Sesungguhnya lelaki yang datang itu du-lunya memiliki seorang isteri, lalu dia beper-gian dan meninggalkannya (mantan ister-inya tersebut) di rumah saudaranya lantas si imam ini membunuh saudaranya tersebut dan mengklaim bahwa perempuan itu adalah isteri korban yang dikawininya (padahal ia adalah saudara perempuan si korban-red.,) lantas ke-empat orang yang melakukan shalat bersamanya itu bersaksi atas hal itu (bersaksi dusta-red.,), sedangkan masjid tersebut dulunya adalah rumah si korban (saudara laki-laki si wanita yang jadi isterinya-red.,) lalu dijadikan oleh si imam sebagai masjid (sehingga wajib dihancurkan-red.,).

PERTANYAAN- 6 PP: 

Apa pendapatmu mengenai seorang laki-laki yang memiliki budak namun melarikan diri, lalu orang ini berkata, “Dia bebas(merdeka) jika aku makan, hingga aku mene-mukannya (alias: aku tidak akan makan hingga bisa menemukannya dan bila aku tern-yata makan sebelum menemukannya, maka status budak tersebut adalah bebas/merdeka-red.,), bagaimana jalan keluar baginya dari ucapannya tersebut?

 IS: Ia hibahkan saja budak tersebut kepada se-bagian anak-anaknya kemudian dia makan, kemudian setelah itu ia menarik kembali hi-bahnya tersebut.

 PERTANYAAN- 7 PP: 

Ada dua orang wanita bertemu dengan dua orang anak laki-laki, lalu kedua wanita tersebut berkata, “Selamat datang wahai kedua anak kami, kedua suami kami dan kedua anak dari kedua suami kami.” (bagaimana gambarannya?-red.,)

 IS: Sesungguhnya kedua anak laki-laki itu adalah dua anak dari masing-masing wanita tersebut, lalu masing-masing wanita itu meni-kah dengan anak laki-laki temannya (kawin si-lang-red.,), maka jadilah kedua anak laki-laki itu sebagai kedua anak mereka berdua, kedua suami mereka berdua dan kedua anak dari kedua suami mereka.

PERTANYAAN- 8 PP: 

Seorang laki-laki mengambil sebuah wa-dah air untuk minum, lalu dia hanya bisa meminum separuhnya yang halal baginya se-dangkan sisanya menjadi haram baginya, (bagaimana bisa terjadi.?-red.,)

iIS: Sesungguhnya laki-laki itu telah meminum separuh air di wadah, lalu ketika meminum separuhnya lagi ia mengalami ‘mimisan’ se-hingga darah menetes ke wadah itu sehingga membuat darah bercampur dengan air. Maka, jadilah ia (sisanya tersebut) haram baginya.

PERTANYAAN ke- 9 PP: 

Ada seorang laki-laki memberi kantong yang terisi penuh dan telah disegel kepada isterinya, lalu ia meminta kepada isterinya tersebut untuk mengosongkan isinya dengan syarat tidak membuka, merobek, menghan-curkan segel atau membakarnya sebab bila ia melakukan salah satu dari hal tersebut, maka ia ditalak. (apa yang harus dilakukan sang is-teri.?-red.,)

 IS: Sesungguhya kantong itu terisi penuh oleh gula atau garam sehingga apa yang harus dila-kukan wanita hanyalah mencelupkannya ke dalam air hingga ia mencair sendiri.

PERTANYAAN ke- 10 PP: 

Seorang laki-laki dan wanita melihat dua orang anak laki-laki di jalan, lalu keduanya mencium kedua anak laki-laki tersebut. Dan tatkala keduanya ditanyai mengenai tindakan mereka itu, si laki-laki itu menjawab, “Ayahku adalah kakek dari kedua anak laki-laki itu dan saudaraku adalah paman keduanya sedang-kan isteriku adalah isteri ayahnya.” Sedang-kan si wanita menjawab, “Ibuku adalah nenek keduanya dan saudara perempuanku adalah bibinya (dari pihak ibu).” (siapa sebenarnya kedua anak itu bagi kedua orang tersebut.?-red.,)

 IS: Sesungguhnya laki-laki itu tak lain adalah ayah kedua anak laki-laki itu sedangkan wanita itu adalah ibu mereka berdua.

 PERTANYAAN- 11 PP: 

Ada dua orang laki-laki berada di atas loteng rumah, lalu salah seorang dari mereka jatuh dan tewas. Sebagai konsekuensinya, is-teri orang yang tewas tersebut menjadi haram bagi temannya yang satu lagi. (bagaimana ini bisa terjadi.?-red.

IS: Sesungguhnya laki-laki yang jatuh lalu tewas itu adalah orang (majikan/tuan) yang telah menikahkan putrinya dengan budaknya yang bersamanya di atas loteng tersebut (yang se-lamat), maka tatkala ia tewas, putrinya tersebut mewarisinya sehingga menjadi pemilik bu-dak yang tidak lain suaminya tersebut, maka jadilah ia (putri majikannya tersebut) haram baginya. 

Sampai di sini, sang khalifah Harun ar-Rasyid yang menghadiri perdebatan tersebut tidak mampu menyembunyikan rasa kagumnya terhadap kecerdasan Imam asy-Syafi’i, spontanitasnya, kebagusan pemahamannya dan keindahan ilmunya seraya berkata,:

 “Maha suci Allah atas karunianya kepada Bani ‘Abdi Manaf; engkau telah menjelaskan dengan baik dan menafsirkan dengan begitu menawan serta mengungkapkan dengan begitu fasih.” 

Maka berkatalah Imam asy-Syafi’i, :

 “Semoga Allah memanjangkan umur Amirul Mukminin. Aku mau mengajukan kepada para ulama tersebut satu pertanyaan saja yang bila mereka dapat menjawabnya, maka alhamdulillah sedang bila tidak bisa, aku berharap Amirul Mukminin dapat mengekang keusilan mereka terhadapku.”

 “Ya, itu hakmu, silahkan ajukan pertanyaanmu kepada mereka, wahai asy-Syafi’i,?” kata sang khalifah 

Imam Syafii mengajukan pertanyaan kepada mereka :

“Ada seorang laki-laki yang meninggal dunia dengan meninggalkan warisan sebanyak 600 dirham namun saudara wanitanya hanya mendapatkan bagian 1 dirham saja dari wari-san tersebut, bagaimana cara membagikan warisan tersebut,?” 

Maka, masing-masing dari para ulama terse-but saling memandang satu sama lain begitu lama namun tidak seorang pun dari mereka yang mampu menjawab satu pertanyaan tersebut sehingga tampak keringat membanjiri jidat mereka.

 Dan setelah begitu lama mereka hanya terdiam, berkatalah sang khalifah, “Ayo, katakan kepada mereka apa jawabannya.!”

“Orang tersebut meninggal dunia dengan meninggalkan ahli waris; dua anak perempuan, seorang ibu, seorang isteri, dua belas orang saudara laki-laki dan seorang saudara perempuan. Jadi, dua anak perempuannya itu mendapatkan dua pertiganya, yaitu 400 dirham; si ibu mendapatkan seperenam, yaitu 100 dirham; isteri mendapatkan seperdelapan, yaitu 75 dirham; dua belas saudara laki-lakinya mendapatkan 24 dirham (masing-masing 2 dirham) sehingga sisanya yang satu dirham lagi itu menjadi jatah saudara perem-puannya tersebut,” jawab Imam asy-Syafi’i setelah orang-orang yang ingin men-jatuhkannya di hadapan khalifah yang amat mencintainya itu berbuat nekad terhadapnya. Dan jawaban Imam asy-Syafi’i tersebut mem-buat sang khalifah tersenyum seraya berkata, “Semoga Allah memperbanyak pada keluarga besarku orang sepertimu.” Lalu beliau memberi hadiah kepada Imam asy-Syafi’i sebanyak 2000 dirham. Hadiah itu diterimanya, lalu dibagi-bagikannya kepada para pelayan istana dan para pengawal.

________________ (SUMBER: Mi`ah Qishshah Wa Qishshah Fi Aniis ash-Shaalihiin Wa Samiir al-Muttaqiin karya Muhammad Amin al-Jundy, Juz.II, h.3-10) - sebagaimana disalin oleh As-Sofwah.or.id

Minggu, 08 September 2013

Menanti Pemimpin Rabbani

Kisah tentang Said bin Amir Al-Jumahi begitu populer. Gubernur Homs, Suriah, pada masa Khalifah Umar bin Khattab itu memang sosok pemimpin yang disegani dan dicintai rakyatnya. Tidak tersisa ruang di hati dan pikirannya kecuali urusan kemajuan rakyat yang dipimpinnya. Tidak heran, Khalifah Umar bin Khattab sangat menaruh hormat kepadanya.
Tidak lama setelah melantik Said menjadi gubernur, Umar berkunjung ke Homs untuk memantau keadaan. Tentu saja kedatangan Umar disambut gembira oleh seluruh penduduk Homs. Mereka lalu bergantian menyalaminya. Tetapi, tiba-tiba Umar dikejutkan dengan pengaduan sejumlah penduduk Homs perihal Said. “Bagaimana dengan gubernur kalian”? tanya Umar. 
“Dia tidak keluar kepada kami kecuali ketika siang sudah naik,” kata salah seorang di antara mereka. “Dia tidak mau menerima tamu di malam hari,” protes orang kedua. “Dia tidak keluar menemui kami sehari dalam setiap bulan,” kata yang lain. 
Sebagai pemimpin yang bijak, Umar kemudian mengklarifikasi semua keluhan kepada Gubernur Said. “Apa jawabanmu, Said?” Said diam sejenak kemudian berkata, “Demi Allah, aku sebenarnya tidak suka mengatakan ini. Tetapi memang harus dikatakan. Keluargaku tidak punya pembantu. Setiap pagi aku menyiapkan adonan, dan menunggunya sampai mengembang untuk aku jadikan roti buat mereka, kemudian aku berwudhu dan keluar menemui masyarakat.”
“Lantas bagaimana penjelasanmu tentang keluhan kedua?” kata Umar. Said menjawab, “Sebenarnya aku juga tidak ingin mengatakan ini. Sesungguhnya aku jadikan siang hari untuk mereka, dan malam hari untuk Allah.”
“Tanggapanmu terhadap keluhan ketiga?” lanjut Umar. “Demi Allah, aku juga malu mengatakan ini. Aku tidak punya pakaian selain yang melekat di tubuhku ini. Karena itu, aku mencucinya sekali dalam sebulan, dan menunggunya sampai kering, baru kemudian aku keluar di sore hari.”
Subhanallah. Mungkinkah masih ada pemimpin di zaman sekarang yang mau dan mampu meneladani sosok Gubernur Said? Kesederhanaannya sungguh luar biasa, kedekatannya dengan umat sukar dicari tandingannya, tetapi dia tetap memiliki jeda waktu untuk berintim dengan Tuhan. Itulah pemimpin hebat dalam arti sebenarnya. Sosok demikian saya sebut sebagai Pemimpin Rabbani. 
Pemimpin Rabbani tidak hanya menjalin relasi baik dengan umat, tetapi juga selalu meluangkan waktu untuk membangun hubungan intim dengan Tuhannya. Hatinya lembut dan gampang tersentuh oleh kondisi umatnya. Sudah pasti, pemimpin yang paling Rabbani adalah Rasulullah SAW, sebagaimana ditegaskan Allah dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 128.
“Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, terasa berat olehnya penderitaan kamu, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagi kamu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS At-Taubah: 128).
Rasulullah memang teladan paling paripurna dalam segala perilaku kehidupan. Sebagaimana pribadi panutan ini, Pemimpin Rabbani tidak akan berani menyakiti hati umat, karena dia tahu bahwa Tuhan pasti marah. Sebaliknya, dia ogah jauh-jauh dari Tuhan, karena dia paham bahwa jauh dari Tuhan akan merugikan umatnya.
Kita susah menemukan sosok pemimpin demikian di zaman modern ini. Di antara seribu orang, boleh jadi hanya ada satu. Setelah kita temukan, sosoknya pasti juga masih kalah populer dengan pemimpin-pemimpin memble yang hanya bermodal tampang dan ketenaran. Media pasti juga kurang tertarik untuk memberitakan kiprah pemimpin yang miskin dana untuk iklan, sekalipun dia sangat inspiratif dan mencerahkan.
Selain itu, Pemimpin Rabbani memang tidak doyan unjuk tampang, meskipun dia selalu mencetuskan terobosan-terobosan brilian. Waktunya habis untuk memikirkan cara memecahkan persoalan keumatan ketimbang berjualan diri lewat iklan. Itulah sebabnya, setiap pikiran, ucapan, dan tindakan Pemimpin Rabbani benar-benar lahir dari ketulusan, bukan dari kepongahan intelektual, apalagi sekadar ingin meraup keuntungan.
Sementara kebanyakan pemimpin kita sekarang hanya sekumpulan orang yang sangat berhasrat untuk menduduki jabatan mapan dan posisi terpandang. Boleh jadi mereka cerdas dalam berolah pikiran dan ucapan, karena memiliki gelar pendidikan. Tetapi mereka minus keautentikan. Terkadang malah sama sekali tidak punya bekal kepemimpinan, tetapi nekat mencalonkan. Sosok demikian jelas tidak akan mampu menjawab persoalan, apalagi dekat dengan umat dan Tuhan.
Semua janji yang diobral ketika mencalonkan menguap begitu saja ketika sudah berhasil menduduki kursi jabatan. Kepemimpinan yang merupakan amanah bukan lagi dianggap sebagai beban, melainkan dirasakan sebagai keberuntungan, sehingga pantas menggelar perayaan dan menerima ucapan selamat dari segenap keluarga dan rekan. Lihatlah fenomena demikian pada setiap pemilihan pemimpin, mulai Pilkades hingga Pilpres. 
Bangsa ini memang sedang dilanda krisis pemimpin harapan. Mereka yang seharusnya dapat berperan mengamankan nasib rakyat justru memiliki andil paling besar dalam mengenyahkan martabat, nyawa, dan harta benda rakyat. Di tengah situasi demikian, kehadiran Pemimpin Rabbani sangat kontekstual diharapkan untuk mengatasi carut marut kondisi politik yang semakin menjadikan bangsa dan negara nelangsa. 
sumber :


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites